28 Juli 2009

RADIOLOGI


Pernah mendengar istilah radiologi? Setidaknya yang pernah mempunyai radio pasti pernah mendengar istilah diatas. Atau pernah punya sebuah radio? Pasti punya dong. Ok langsung saja, radiologi adalah salah satu ilmu seperti halnya biologi, hanya biologi mempelajari tentang makhluk hidup, flora dan fauna dan makhluk-makhluk lainnya, begitu juga dengan radiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang salah alat elektronik yang sering kita jumpai dan sering kita dengarkan, alat itu pun mengeluarkan suara-suara salah satunya musik-musik kesayangan kita, alat itulah yang kemudian kita sebut denga radio.

Oh jadi radiologi itu mata pelajaran ya? Mungkin juga ya mungkin juga tidak, dan tidak tahu. Terus kenapa radio itu harus dipelajari? Ya harus karena radio itu unik dan menyenangkan. Bagaimana tidak unik dari sebuah kotak terdapat ratusan bahkan ribuan channel yang mengeluarkan suara-suara, dan tidak jarang suara-suara itu membuat penasaran yang mendengarkannya, dan untuk mendengarkan channel yang jumlahnya ratusan itu hanya ada satu kuncinya yaitu yang disebut dengan tunning, biasanya pada sebuah radio bentuknya bulat berfungsi untuk mencari-mencari channel, tapi belakangan bentuk dari tunning ini sudah mengalami banyak perubahan dan modifikasi oleh para produsen radio, tunning tersebut ada yang berbentuk kotak, segitiga, jajaran genjang hingga berbentuk hati yang manis dan penuh cinta, unik bukan?

Dan radio itu menyenangkan, karena disini musik disana musik, maka dari itu dengan musik dapat membuat suasana disini senang disana senang dimana-mana hatiku senang, ya pokoknya menyenangkan lah. Jadi tidak ada salahnya kan mempelajari tenatang radio yang unik dan menyenangkan ini, asalkan disertai dengan kesungguhan, niat yang tulus, hati yang bersih dan penuh cinta kita pasti akan mengatahui banyak seluk beluk tentang radio ini. Karena menurut survey masih sedikit orang yang berminat pada radiologi ini, jadi siapa lagi kalau bukan kita sebelum radio ini nasibnya menjadi barang langka dan akhirnya punah seperti halnya bemo, becak, sepeda kumbang dan yang lainnya.

Jadi muda-mudi pantengin terus stasion radio kesukaanmu biar kamu-kamu tetap gaul dan modern okey!

PEDESTRIAN


Ada banyak alasan seseorang memilih menjadi pedestrian alias pejalan kaki, mungkin saja seseorang berjalan kaki karena tidak punya ongkos, mungkin juga tidak punya kendaraan tapi gengsi untuk naik angkot atau mungkin juga sedang menjalankan program 1000 langkah setiap hari, pokoknya banyak sekali alasannya ketika menanyakan hal ini pada pejalan kaki. Hanya ada satu yang mereka rasakan yaitu merasa sehat terutama pada tulang-tulang kaki mereka, mungkin bagi pemain sepakbola kaki mereka akan lebih kuat saat menerima takling keras dari lawan, atau bagi atlet taekwondo akan mempunyai tendangan yang lebih dahsyat, semua itu tidak lain berkat seseorang rajin berjalan kaki.

Tapi terbayang tidak, kalau semua orang memilih untuk berjalan kaki? Pasti tidak terbayang, karena anda sedang membaca. Atau begini saja, bagaimana kalau warga kota Bandung 60% nya memilih untuk berjalan kaki, kalau yang ini pasti akan terbayang oleh anda sekalipun anda sedang membaca. Pasti jalanan dikota Bandung ini akan ramai dan penuh dengan interkasi, komunikasi dan pedagan kaki lima bukan hanya dipasar baru dan gasibu pada hari minggu, jalan-jalan yang biasanya sepi pun akan tampak ramai, ya seperti di luar negeri gitu lah, orang-orang yang berjas dan berdasi pada jalan kaki ke kantornya dan sepertinya dengan banyaknya orang yang berjalan kaki akan sedikit mengurangi kemacetan setuju tidak? Ya boleh setuju boleh tidak.

Nah, melihat dari keadaan seperti itu, bagaimana kalau pas hari lebaran untuk mengurangi kemacetan, orang-orang yang pada mau mudik lebih baik berjalan kaki ke kampung halamannya. Kelihatannya akan lebih ekonomis, ya capek-capek sedikit lah, itu juga tergantung jarak tempuhnya. Tapi kalau orang-orang yang mudik itu benar-benar berjalan kaki, masalah lain pun akan muncul akan banyak keluhan dari perusahaan bis, kereta api, kapal laut dan pesawat. Bagaimana tidak, mereka akan sangat kaget karena penumpang pada hari lebaran menurun sangat drastis di sebabkan para pemudik memilih berjalan kaki. Terus gimana dong? Ya karena sudah menjadi semacam budaya, saat mudik lebih baik gunakanlah sarana-sarana transportasi yang menurut anda paling nyaman, emang anda kuat mudik jalan kaki dari pulau jawa ke pulau sumatera? Ya lebih baik berjalan kakilah sewajarnya misalnya dari rumah ke pasar atau ke tempat fotocopy atau kemana saja yang kira-kira menurut anda kuat untuk berjalan kaki, jangan terlalu memaksakan karena kalau dipaksakan niscaya tidak akan pernah sampai ke tujuan.

PATAH HATI


Patah hati…hmm orang yang merasakan patah hati ini pasti merasakan sakit yang luar biasa di dalam tubuhnya, bayangkan saja patah hati ini jelas berbeda dengan patah tulang atau patah arang, yang patah adalah hati, kalau digambarkan patah hati ini kira-kira seperti yang sering kita lihat digambar-gambar atau stiker anak-anak SMP sebuah hati yang berwarna merah kemudian retak pada bagian tengahnya dan kemudian patah, bukan main sakitnya kan kalau keadaan hati dalam tubuh kita ini seperti yang digambarkan tadi.

Tapi tenang saja, patah hati ini tidak datang dengan begitu saja, ada sebab-sebab yang menyebabkan hati seseorang itu patah, namun penyebab patah hati ini masih menjadi perdebatan banyak kalangan dari pelajar hingga profesor, dari warteg hingga restoran fastfood dan dari office boy hingga direktur utama. Akan tetapi apabila di tarik garis besarnya penyebab patah hati ini terdiri dari dua sebab yaitu dari lahir dan batin.

Secara lahir patah hati ini mungkin disebabkan oleh keadaan-keadaan fisik seperti adanya benturan yang sangat keras pada bagian dada, atau mungkin juga karena memakan makanan yang tajam yang sifatnya dapat merobek-robek organ tubuh kita terutama pada hati. Adapun secara batin patah hati disebabkan lebih kepada tertekannya perasaan hingga tekanan itu semakin keras menekan hati hingga menyebabkan hati itu patah menjadi dua, salah satunya mendengar secara mendadak kata-kata “putus” baik itu putus hubungan kerja, putus cinta, dan putus-putus yang lainnya.

Memulihkan seseorang yang patah hati ini bukan main sulitnya, tidak seperti pada patah tulang dan patah arang, secara medis pun obatnya belum ditemukan oleh dokter menapun, tapi jangan khawatir walaupun belum ada obatnya dalam bentuk tablet, kapsul, serbuk maupun sirup justru orang yang mengalami patah hati itu yang bisa mengobatinya sendiri. Seperti banyak-banyak mengonsumsi sayuran hijau, banyak membaca buku-buku motivasi dan berolah raga dengan teratur pun dapat membantu memulihkan hati yang patah tersebut ditambah dengan do’a. Yakinlah maka lambat laun hati yang patah akan terasa menyatu kembali, kehidupan pun akan kembali normal, hati akan menjadi sehat dan kuat. Jadi lindungilah hati jangan sampai patah untuk yang kedua kalinya. Seperti yang kita dengar pada sebuah lagu “dari pada sakit hati lebih baik gigi ini”.

BERTAPA


Adakalanya seseorang yang selalu berkutat dengan rutinitasnya merasakan stress yang tiada tara, kemudian membutuhkan semacam refreshing, relaksasi atau apapun yang dapat menghilangkan stress, biasanya akhir pekan dipilih menjadi hari yang tepat untuk sejenak melarikan diri dari segala rutinitas yang memabukkan. Caranya pun bermacam-macam, tapi yang banyak dilakukan ialah berekreasi keluar kota. Tapi terkadang untuk keluar kota pun malah menambah stress baru, harus menyiapkan budget yang cukup, belum lagi ketika sampai dikota tujuan malah terjebak macet yang padat tanpa merayap sedikit pun, maka refreshing pun menjadi sedikit terganggu.

Mungkin ini bukan salah satu solusi untuk menghilangkan stress dan penat, tapi setidaknya boleh dicoba hitung-hitung menambah pengalaman baru dan cara baru dalam mengisi akhir pekan yaitu dengan bertapa. Bertapa ini bisa dilakukan dimana saja asalkan jauh dari hiruk pikuk dan segala kebisingan sehingga bisa lebih berkonsentrasi untuk melupakan segala urusan pekerjaan, hutang, pertengkaran dan lain sebagainya yang dapat membuat anda stress, dikamar pun tapa ini dapat dilakukan asalkan situasinya benar-benar tenang. Namun idealnya seperti kebanyakan orang-orang yang sering melakukan tapa, akan lebih baik bertapa ini dilakukan didalam goa yang gelap dan sudah berumur ratusan tahun yang berada ditengah-tengah puncak gunung, atau bisa juga bertapa disebelah air terjun yang tinggi yang belum pernah dikunjungi oleh siapapun. Lho air terjun kan suaranya keras? Memang, tapi suara air terjun itu alami, sebab sesuatu yang alami itu menimbulkan rasa ketenangan, akan berbeda halnya jika kita mendengar suara klakson mobil karena itu bukan suara alami, kita pasti akan merasa terganggu.

Tapi jangan kaget dan merasa takut jika saat bertapa tiba-tiba muncul gangguan-gangguan aneh dari sana sini, abaikan saja toh itu hanya gangguan, atau tiba-tiba saja mendapat benda-benda pusaka yang entah dari mana datangnya, biarkan saja nanti juga akan hilang dengan sendirinya. Ingat tujuan anda bertapa adalah untuk menenangkan pikiran bukan untuk pesugihan, meminta keberkahan dan meminta-minta yang lain-lain.

Nah setelah semalaman bertapa, ketika selesai disarankan untuk segera mandi membersihkan segala kotoran yang menempel pada tubuh anda, dan kemudian rasakan efeknya saat keesokan harinya kembali beraktifitas, anda akan merasa percayadiri serasa seperti orang sakti karena sudah bertapa dan sudah lulus melewati uji nyali saat bertapa.





24 Juli 2009

SUKA DAN DUKA ; TERHENTI

Entahlah, berpuluh hari yang terlewat itu dinikmati atau tidak.

Tapi yang pasti banyak suka dan duka disana.

Pagi tersenyum, terik panas tersenyum, dan matahari terbenam pun tetap tersenyum.

Pada siapa ? ya pada siapa saja.

Saling memandang hangat dan hati yang merasa bersahabat.

Dalam teriknya panas, menjabat erat satu persatu tangan yang berbeda budaya.

Dan semuanya mulai menyapa.

Dan ketika dunia ini terasa penuh oleh saudara.

Kehangatan itu harus terhenti begitu cepat.

Kenyataan bahwa sakit selalu datang tanpa diduga.

Dan merubah suka menjadi duka.

Berat jika harus melupakan begitu saja pada hamparan taman yang dipenuhi rumput hijau tempat bercengkrama dan menyuarakan canda.

Tapi sakit tetaplah sakit dan penyakit.

Semuanya harus terhenti ditengah jalan.

Mungkin suatu waktu akan kembali ceria.



Jakarta, 2009