29 Agustus 2017

Jika Momen Tak Tertulis

Ada beberapa orang teman yang suka jalan-jalan tapi mereka bukan traveller ataupun backpacker, namun ketika telah usai berjalan-jalan selain oleh-oleh yang dibawa mereka juga tentunya akan menceritakan tentang pengalaman perjalanan mereka sekalipun tanpa ditanya, bagaimana segala keseruan yang terjadi bahkan perbedaan budaya dan juga bahasa menjadi cerita tersendiri yang cukup menarik, udah kebayang dong kalau abis jalan-jalan pasti diceritainnya akan panjang lebar dan memakan waktu, hehe. Saya yang sangat jarang jalan-jalan cuma jadi pendengar saja, apa yang teman-teman saya ceritan meninggalkan kesan tersendiri, karena setiap orang menceritakannya dengan cara gaya bertutur yang berbeda-beda, ada yang membawakannya secara rinci dan detail layaknya seorang tour guide, ada juga yang ngebawain ceritanya secara lucu, seru, ramai dan lain sebagainya. Dan bagaimana pun cara meraka menceritakannya, mendengar semua itu yang harus saya garis bawahi adalah ternyata Indonesia itu seru, asik dan luar biasa! Semoga saya bisa keliling di negara saya sendiri sebelum mengunjungi negara lainnya..aamiin.

Tapiii...nah ada tapinya, dari satu cerita ke cerita lainnya sebenernya ada yang saya sayangkan dari beberapa teman saya itu, bukan karena jelek ceritanya, hanya saja apa yang mereka ceritakan pada akhirnya menguap keudara dan terbawa angin begitu saja entah terbang kemana, ingin rasanya memberikan saran mendingan cerita jalan jalannya ditulis saja dan akan lebih menarik lagi coba di bagikan di media sosial berikut dengan foto fotonya, kalau dari sekian perjalanan ceritanya dikumpulkan kemudian ditulis, bukan tidak mungkin bisa dibukukan kaya buku buku tentang traveling yang selalu laris.

Tapi saya ga maksa ko, itu balik lagi ke pribadi masing masing mau ditulis mangga silahkan, mau ga juga ga apa apa. Kembali lagi ke cara pandang seseorang, ada yang sukanya mendokumentasikan sesuatu ya salah satunya dengan menuliskannya atau juga dengan tangkapan kamera, ada juga yang hanya menceritakannya saja, yang pasti setiap momen berharga biasanya tak terlupakan.

27 Agustus 2017

Pengguna Aplikasi, Rating dan Komentar

Belum lama ini saya akhirnya ngerasain juga gimana jadi seorang driver ojek online. Awalnya sih iseng iseng daftar online juga susuganan weh (siapa tau aja) keterima, dan eh ternyata respon dari pihak operatornya cepet juga, padahal ini gratisan loh. Lalu saya dapet panggilan harus dateng esok harinya buat ngikutin training dan aktivasi akun di aplikasi drivernya yang udah saya unduh sebelumnya, training ini dimaksudkan untuk pengetahuan tentang tata cara menggunakan aplikasi dan simulasi jika ada orderan . Wah saya sebentar lagi bakal jadi driver nih pikir saya. Persoalan yang timbul adalah jadwal trainingnya berbeturan dengan jam saya kerja di kantor, tapi ini cuma butuh trik ijin cuti saja untuk satu hari demi posisi driver ojek online yang asik itu.

Singkat cerita ikutlah saya di training sebagai driver ojek online, saya pikir cuma sedikit yang ikutan, eh ternyata banyak pisan yang datang buat ikut training hari itu, luar biasa! Saya berpikir ternyata teknologi transportasi berbasis online ini dapat menyedot peminat yang cukup membludak untuk mencoba mengais rejeki di jalur ini, dan yang membuat saya merasa senasib sepenanggungan bahwa kebanyakan dari mereka yang pada hari itu ikut training ternyata seprofesi dengan saya yaitu pekerja dan karyawan, analisis saya ini semata mata sebagai mata pencaharian sampingan, sebagai tambah tambah uang saku dan pengisi waktu senggang yang menghasilkan. Akhirnya setelah training dan aktivasi akun saya pun resmi menjadi seorang driver ojek online yang siap antar jemput penumpang di Bandung, hehe.

Orderan pertama datang saat pulang kerja, ah ini saatnya sekalian tes aplikasi apakah berjalan dengan baik atau tidak. Ternyata Alhamdulillah titik kordinat gps si peng-order cukup tepat dan perjalanan pun lancar selamat sampai tujuan, dan konsekuensi nya adalah uang didapat, dan jujur saja pekerjaan seperti menjadi candu tanpa kenal waktu, hehe...tapi saya tau diri fisik harus tetaplah terjaga karena esok harus tetap masuk kerja.

Hingga satu minggu berjalan sebagai pengguna aplikasi berjalan baik baik saja dan menurut saya lancar lancar saja. Namun apa yang saya rasa baik baik saja ternyata belum tentu buat pengguna yang lainnya, ketika masuk ke update-an aplikasi saya iseng iseng liat liat komentar orang tentang aplikasi yang saya gunakan, ternyata komentar komentarnya berkonotasi negatif sekalipun aplikasi itu ber rating empat koma sekian, terlebih dari itu komentar yang ditujukan bukan ke aplikasinya tapi justru lebih menyalahkan kepada operator penyelenggaranya, tentang aturan main, kebijakannya dan lain sebagainya yang menyangkut hak hak para driver, entahlah saya belum merasakan ada sesuatu ketidak adilan dalam proses perjalanannya, mungkin karena saya menjalaninya dengan enjoy kali ya ga mikir sampe kesana...hehehe...kadang saya suka mikir, orang orang kenapa juga pake aplikasi tapi aplikasinya malah ga bener terus malah bikin komen komen ga bener juga menjurus kasar, kalo aplikasinya udah dirasa ga bener salah satu cara untuk ngilangin kesel ada baiknya di uninstall saja..hehe.

14 Juni 2017

Kesel Sama Transportasi Online?

Ketika awal hadirnya transportasi berbasis online, dimana saya pun tidak tahu persis di tahun berapa mulai adanya transportasi online itu. Awalnya saya pribadi merespons kehadirannya dengan biasa-biasa saja, khususnya yang berjenis kendaraan motor, karena saya juga punya motor jadi menurut saya buat apa order ojek online kalau saya punya motor, dan ya sudahlah semua itu berlalu begitu saja tanpa ada rasa penasaran sedikit pun apalagi sampai instal aplikasinya, dan smartphone saya masih baik-baik saja.

Dan sampailah pada masa dimana saya mulai tertarik dengan transportasi online ini. Awalnya adik saya yang sering banget pake taksi online, terus cerita sedikit-sedikit tentang asiknya naik taksi online, sebenernya letak asiknya pada berganti-gantinya kendaraannya pertama order yang datang merk mobil A, lalu order berikutnya yang datang bisa mobil merk B, asik kan?? entahlah adik saya itu sedang cerita atau sedang menjadi marketing, ya hikmahnya kita bisa nyobain macem-macem jenis mobil, hehe. Namun saya benar-benar penasaran juga sama transportasi urban nan hi tech ini, hehe. Dan singkat cerita akhirnya saya jadi pengguna transportasi online juga deh.

Namun dibalik keasikannya yang saya sebutkan tadi, belum lama ini teman saya merasa kesal sama driver taksi online, kesal bukan karena tarif perjalannya mahal atau karena drivernya rese. Tapi kesal karena driver nya malah puter-puter ga jelas dari titik letak dimana teman saya mengorder, malah lebih kesal lagi driver itu malah membawa mobilnya jauh dari jangkauan hingga akhirnya teman saya memutuskan untuk cancel, dan melakukan order baru lagi, dan di ordernya yang kedua itu syukur taksi online itu datang cukup cepat, dan teman saya pun bisa pulang kerumahnya dengan asik. Dibalik segala kelemahan yang ada, menurut saya yang sudah beberapa kali menikmati perjalanan dengan taksi online, cukup membantu juga, bukannya saya mengagung-agungkan transportasi online, tapi ini lebih ke masalah selera dan kebutuhan, toh masih banyak juga yang masih pake angkot dan taksi yang tidak online, yang udah punya mobil aja kadang malea bawa mobilnya sendiri, akhirnya pake ojek online.

Yaa semuanya balik lagi ke paribadi masing-masing, mau pake yang online mangga silahkan mau pake offline juga mangga silahkan, yang penting sampai ke tujuannya dengan senang dan asik.

12 Juni 2017

Gagal Tapi Belum Total

Memang, terkadang niat dan keinginan yang kuat tidak selalu berjalan mulus dan lancar, selalu ada saja rintangan dan kendala yang merintanginya. Contoh di program menulis random setiap hari selama bulan juni ini, di hari ke 12 ini saya baru membuat tiga tulisan termasuk tulisan ini, apa daya kendala teknis yang tak terduga menjadi satu alasan kemandegan dalam menulis, maksudnya dengan kendala-kendala teknis yang terjadi membuat saya juga agak males buat nulisnya, yaa intinya balik lagi ke malas! Hehe.

Ini jadi serba salah mau diterusin tapi udah terlalu banyak bolongnya, saingan sama tarawih yang bolong-bolong hehe. Tapi keinginan untuk meneruskan perjalanan tantangan menulis random setiap hari masihlah kuat, mari kita berpikir positif saja ya, yang terlewat biarlah terlewat, yang bolong-bolong biarlah tetap bolong. Kertas-kertas yang masih kosong didepan kita isi lagi dengan tulisan-tulisan yang asik dan enjoy, saya pun berharap semangat ini tidak padam, karena saya berkali-kali terus berpikir kenapa menulis ini males bangeett...gak kaya situs malesbanget dot com yang selalu upadate, dan saya juga terus berpikir kenapa sikat gigi dengan tanpa beban kita lakukan sehari dua kali, harusnya nulis juga kaya gitu!
Dan semoga ini bukan omong kosong belaka, sehingga menulis ini benar-benar terasa asik dan enjoy, ini cukup gagal tapi belum gagal total.

Wassalam.

01 Juni 2017

Menulis Random

Ketika membuka medsos, ada sebuah akun dari dunia perbukuan dan penulisan membuat semacam "challenge" bagi yang suka menulis, tantangannya adalah Menulis Random Setiap Hari terhitung mulai dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juni 2017 dan ditantang untuk menulis setiap hari!. Tujuan dari akun itu membuat tantangan tersebut menurut saya seru juga, mengingat menulis bagi sebagian orang adalah kegiatan yang lumayan bikin males, termasuk saya yang males banget nulis di blog ini hehe...males itu penyakit klasik. Alhasil setelah membaca tantangan akun itu dengan seksama, kemudian timbulah sebuah niatan ingin menulis setiap hari, apakah saya mampu atau tidak? Saya juga tidak tahu.

Tapi akan saya coba dengan segenap kemampuan yang ada, bila kembali dari langit semoga hidup kan jadi lebih baik...lho jadi dragon ball gini...intinya sih saya juga berpikir gimana biar kegiatan menulis ini terutama bagi diri saya sendiri agar menjadi sebuah rutinitas tersendiri seperti halnya kita menggosok gigi setiap hari, walaupun dilakukan hanya beberapa menit saja tapi jika dilakukan setiap hari hasilnya gigi menjadi putih cemerlang. Walaupun saya bingung mau nulis apa ternyata gak kerasa ini udah nulis cukup lumayan..hehe, kan udah niat mau ikutan random menulis setiap hari, jadi saya gak peduli lagi mau tulisan bagus atau keren yang penting nulis, apapun itu tulisannya yang penting positif, syukur syukur bermanfaat.

Demikian secercah semangat di hari pertama random menulis setiap hari ini, mudah-mudahan ada atau ngga ada tantangan ini akan menjadi terbiasa menulis kembali...aamiin.

10 Mei 2017

Jadi Karyawan atau Pekerja?

















Okey pertama - tama saya akan meluruskan dulu pengertian antara karyawan dan pekerja versi saya sendiri, karena ini blog saya jadi suka - suka saya aja.

Karyawan

Ciri - ciri seorang karyawan yaitu orang yang bekerja pada sebuah perusahaan terus orang tersebut punya keterikatan kerja sama perusahaannya itu dalam jangka waktu tertentu, harus ngikutin aturan - aturan perusahaan, kalau udah nurut ngerjain tugas - tugas dari atasan dan sesuai barulah ia di gaji. Gajinya juga udah di sesuaikan, yang pasti tiap bulan dia dapetin gaji sekian rupiah, gak akan lebih kecuali ada kenaikan gaji dan setiap bulannya gak akan kurang kecuali punya cicilan dimana - mana, handphone keren *kredit, motor gagah *kredit, pinjaman ke bank kredit *kredit juga, tiap hari makan siangnya dari resto ke resto, kenyataan udah kaya gitu pas awal bulan kadang masih ngeluh gaji kurang.

Karyawan itu kata orang - orang zona nyaman atau yang dalam bahasa inggrisnya adalah comfort zone pasti udah pada tau sama istilah ini. Kenapa di sebut zona nyaman? karena jadi karyawan itu ternyata nyaman, dimanakah rasa nyamannya? di hati seorang karyawan itu sendiri, pernah gak punya temen kerja di suatu perusahaan udah kerja bertahun - tahun? bukannya itu zona nyaman? tapi antara udah nyaman sama loyal itu beda - beda tipis. Terus bayangin aja jadi karyawan itu gak akan pusing abis hari senin besok selasa nya mau kemana, yaa kesitu - situ juga ke tempat kerjanya, dan balik lagi karyawan gak akan pusing sama pendapatannya dari bulan ke bulan karena jumlahnya ya masih gitu - gitu aja. pernah gak atau mungkin juga sering denger temen atau siapapun ngomong gini : 

"eh bro boleh pinjem uang, nanti bulan depan saya bayar."

pasti sering denger kan, atau mungkin juga sering ngalamin atau mungkin juga anda pelakunya? Hehe. Okey intinya karyawan itu yang diandalkan adalah kalimat bulan depan karena dengan kalimat itu anda bisa mendapatkan segalanya.

Pekerja

pekerja menurut saya berdeda dengan karyawan. Pekerja itu tidak terikat kontrak tidak pula bisa dibilang karyawan tetap dan terkadang yang diucapkan seorang pekerja antara pekerjaannya dengan kenyataan seringkali berbeda, contoh : dalam sebuah wawancara Ari Wibowo mengatakan bahwasanya dia seorang pekerja seni. Tapi lihatlah kenyataannya dia kerjanya malah sering touring moge dibanding status pekerja seni nya. Dimana letak karya seni nya? Akan tetapi jadi pekerja itu asik kan? Bisa mengerjakan apa yang disukai tapi diluar itu juga bisa ngerjain kerjaan yang lain lagi.

wallahu'alam.



22 Maret 2017

Kemanakah Bandung?

pic : tripvalleys.com

Ini dari judulnya aja udah bikin bingung ya, sok pikir aja memangnya Bandung mau kemana coba? yaa disitu situ aja sih cuma maksudnya mungkin Bandung teh mau dibawa kemana, lalu timbul lagi pertanyaan baru, memangnya Bandung mau dibawa sama siapa? yaa yang pastinya akan di bawa sama pemimpinnya atuh. Sebelumnya saya ingin jelasin dulu kalau tulisan ini bukan tulisan politik bukan juga tulisan pengamat politik, ini cuma tulisan ketidak mengertian saya yang cukup bodoh saja dengan apa yang terjadi saat ini di kota Bandung, di sebut kekecewaan da enggak juga, di sebut pipilueun juga mangga da memang saya mah sekarang lagi gak ngerti sama berita-berita Bandung sekarang ini teh. 

Awal ketidakmengertian saya mah ketika baca cuitan pak Walikota yang nyinggung-nyinggung tentang Pilgub Jabar alias pemilihan Gubernur, wah wah cukup reuwas juga sih apakah pak Wali akan melesat menuju Jabar 1? awalnya terkejut tapi lama kelamaan biasa biasa aja, da saya juga ngerti dan yakin kalau pak Wali juga tahu kalau hidup itu pilihan, kalaupun nantinya pak Walikota benar benar jadi Gubernur yaa dengan segala kekurangan dan kelebihannya mungkin bisa merubah Jawa Barat lebih baik tapi kalaupun tidak terpilih jadi Gubernur atuh lanjutin lagi aja ya jadi Walikota da masih ada peluang terpilih lagi di periode ke 2 masa jabatan. Cuma yang jadi bikin bingung teh kalau kang Emil jadi Gubernur terus siapa yang jadi Walikotanya? soalnya belum kebayang aja saha wae yang akan jadi balon (bakal calon)

Mungkin Michael Essien lebih tahu siapa balon yang cocok untuk memimpin Bandung kedepannya...yang pasti bukan Adeng Hudaya ataupun Robby Darwis.

15 Januari 2017

Om Telolet Om (OTO) ; Fenomena yang Terlalu Cepat Menghilang

Sebenarnya saya sendiri gak tau mulai dari kapan "om telolet om" ini mulai meledak membahana di dunia fenomena Indonesia, tapi kalau saya perkirakan om klakson ini muncul di sekitar akhir tahun 2016. Awalnya gak ngerti sih kenapa orang-orang sering banget pada ngomong "om telolet om" dan kedengarannya teh asa geuleuh aja gitu, "naon sih om telolet om teh??" , "maksudna ngomong kitu teh meh naon sih??" yang pasti mah kalau fenomena kaya gini teh di kita mah biar rame, kekinian dan biar pipilueun.

Rame? Rame banget! Katanya mah sampe jadi trending topic di warteg-warteg lho. Bukan cuma jadi trending topic tapi juga banyak disalah gunakan, salah satunya dijadikan kode sama anak-anak yang minta uang sama om nya... "Om telolet om..dua rebu" sambil namprak sama om nya, dan saat om nya gak punya uang anak itu jol di sintreuk kemudian ceurik.

Ah tapi ya sudah lah, ini cuma fenomena belaka bukan mistis, bukan juga adu jangkrik, biarlah semua akan jempe pada waktunya, dan kembali dengan fenomena-fenomena yang lainnya.

Forza Italia!!