hari minggu kemarin adalah dimana saya belum sarapan, tapi Alhamdulillah sudah mandi karena buru-buru tidak mau ketinggalan menikmati Car Free Day yang sudah kesekian kalinya, maka saya pun memberangkatkan diri saya sendiri menuju Dago.
simpang dago yang macet sudah menyambut, dan tanpa harus pusing memikirkan apa solusi yang tepat untuk kemacetan itu, saya langsung saja berjalan-jalan santai. dan di Car Free Day itu sesungguhnya semua orang adalah sama, sama-sama tidak membawa kendaraan.
jalan-jalan seperti itu dengan orang yang banyak sungguh tidak terasa sudah membawa saya di pertengahan dago yang jalannya lurus, namun tepat di depan rumah sakit Borromeous secara tidak sengaja saya bertemu dengan teman lama saya sebut saja namanya lebah (nama samaran), (sebenarnya dia yang menemukan keberadaan saya ) lalu menepuk pundak saya dari belakang, maksudnya pasti mau ngasih kejutan da!.
"keu keur naon?!!" kata teman saya itu, sambil menepuk pundak saya, maksudnya lagi ngapain.
"eeeehh ded, apa kabar ded?!!" kata saya reflek sambil membalikkan badan, dan menyebut teman saya itu dengan nama dedi, padahal bukan, karena sekilas wajahnya mirip dengan teman saya yang bernama dedi piit.
"eeh kamu mah ini saya iman!"
"wah iman ya, hebat sekarang kamu man sudah punya kumis."
"ah aya-aya wae!" saya dan iman pun berjalan bersama menelusuri jalan dago yang masih panjang.
"eh gimana man kamu sudah berkeluarga?" tanya saya karena curiga sama kumis si iman itu.
"belum keu, belum ketemu jodohnya, hehehe." si iman malah ketawa.
"ya tenang saja man lah hidup itu misteri dan jalan dago tidak pernah sepi." kata saya berfilosofi.
"maksudnya keu?" tanya iman.
"ya sudah lah jangan dibahas, tapi ngomong-ngomong tanggal segini kamu sudah gajian man?"
"sudah kemarin keu."
"eh man menurut kamu uang gaji itu apa sih?"
"kalau menurut saya mah ya keu, uang gajihan itu ibarat siklus mata rantai makanan pada binatang."
"maksud kamu man, lebay kamu mah man ah."
"eeeh beneran ini mah keu, sok ajah bayangin kalau diurutkan jadi begini, gaji itu adalah uang, uang itu memakan barang, barang itu dibayar kredit, kredit itu kapan lunasnya, terus kita nunggu uang gajian lagi, ya pusing keu lah."
"kalau begitu untuk menghindarinya kamu tidak perlu gajian dong man?"
"ya perlu atuh keu, buat naik haji, hehehe." ternyata si iman pengen naik haji tapi sambil hehehe.
ya begitulah sekilas obrolan saya dengan teman lama saya itu, dan kami berdua duduk di sebuah trotoar menikmati gorengan plus leupeut sambil melihat lalu lalang orang-orang yang cerah ceria, dan di dago Car Free Day kemarin pula saya yakin banyak pula yang sedang bermain mata, lirik kanan lirik kiri, yaaaa barangkali siapa tahu.......hehehehe
simpang dago yang macet sudah menyambut, dan tanpa harus pusing memikirkan apa solusi yang tepat untuk kemacetan itu, saya langsung saja berjalan-jalan santai. dan di Car Free Day itu sesungguhnya semua orang adalah sama, sama-sama tidak membawa kendaraan.
jalan-jalan seperti itu dengan orang yang banyak sungguh tidak terasa sudah membawa saya di pertengahan dago yang jalannya lurus, namun tepat di depan rumah sakit Borromeous secara tidak sengaja saya bertemu dengan teman lama saya sebut saja namanya lebah (nama samaran), (sebenarnya dia yang menemukan keberadaan saya ) lalu menepuk pundak saya dari belakang, maksudnya pasti mau ngasih kejutan da!.
"keu keur naon?!!" kata teman saya itu, sambil menepuk pundak saya, maksudnya lagi ngapain.
"eeeehh ded, apa kabar ded?!!" kata saya reflek sambil membalikkan badan, dan menyebut teman saya itu dengan nama dedi, padahal bukan, karena sekilas wajahnya mirip dengan teman saya yang bernama dedi piit.
"eeh kamu mah ini saya iman!"
"wah iman ya, hebat sekarang kamu man sudah punya kumis."
"ah aya-aya wae!" saya dan iman pun berjalan bersama menelusuri jalan dago yang masih panjang.
"eh gimana man kamu sudah berkeluarga?" tanya saya karena curiga sama kumis si iman itu.
"belum keu, belum ketemu jodohnya, hehehe." si iman malah ketawa.
"ya tenang saja man lah hidup itu misteri dan jalan dago tidak pernah sepi." kata saya berfilosofi.
"maksudnya keu?" tanya iman.
"ya sudah lah jangan dibahas, tapi ngomong-ngomong tanggal segini kamu sudah gajian man?"
"sudah kemarin keu."
"eh man menurut kamu uang gaji itu apa sih?"
"kalau menurut saya mah ya keu, uang gajihan itu ibarat siklus mata rantai makanan pada binatang."
"maksud kamu man, lebay kamu mah man ah."
"eeeh beneran ini mah keu, sok ajah bayangin kalau diurutkan jadi begini, gaji itu adalah uang, uang itu memakan barang, barang itu dibayar kredit, kredit itu kapan lunasnya, terus kita nunggu uang gajian lagi, ya pusing keu lah."
"kalau begitu untuk menghindarinya kamu tidak perlu gajian dong man?"
"ya perlu atuh keu, buat naik haji, hehehe." ternyata si iman pengen naik haji tapi sambil hehehe.
ya begitulah sekilas obrolan saya dengan teman lama saya itu, dan kami berdua duduk di sebuah trotoar menikmati gorengan plus leupeut sambil melihat lalu lalang orang-orang yang cerah ceria, dan di dago Car Free Day kemarin pula saya yakin banyak pula yang sedang bermain mata, lirik kanan lirik kiri, yaaaa barangkali siapa tahu.......hehehehe