09 Juni 2014

BUKAN SUPERMAN

Pagi hari adalah waktunya bagi Opik untuk berlatih silat dan joging, hampir setiap hari ia melakukannya makanya Opik tampak seperti seorang atlit terlatih padahal bukan, tapi sayang nasib menjadi atlit belum berpihak padanya, Opik bukan seorang atlit tapi seorang mahasiswa biasa kecuali hari sabtu minggu, karena sabtu minggu bagi Opik adalah saatnya istirahat dari joging dan berlatih silat, alasannya kalau keseringan olahraga dan berlatih silat takut terlalu sehat dan terlalu jagoan, soalnya Opik tidak mau jadi jagoan, Opik hanya ingin menjadi orag biasa saja, sangat biasa dan sudah biasa. Opik ingin seperti Clark Kent yang sangat biasa sebelum berubah menjadi superman, tapi sangat luar biasa saat menjadi superman, tapi Opik merasa tidak mungkin kalau memjadi superman karena bajunya saja tidak punya apalagi jubahya, padahal dia sudah bertanya sana sini ke tukang jahit tapi alhasil semua tukang jahit yang Opik temui tidak ada yang sanggup membuat kostum seperti superman.Walaupun begitu Opik tetap menyerah dan merasa tidak perlu menjadi superman segala tapi minimal Opik menjadi laki-laki yang kuat, terutama kuat untuk mengangkut karung beras karena tidak jarang bapaknya yang berjualan beras menyuruh Opik mengantarkan beras ke rumah pak haji Harun yang selalu membeli beras sekarung, dua karung, tiga karung dan berkarung karung, belum lagi saat diperjalanan mengantarkan beras Opik sering bertemu dengan teman masa kecilnya namanya si Iwan yang selalu mengajaknya ngobrol kesan kemari tidak jelas, tapi Opik maklum karena si Iwan pengangguran yang tidak punya kerjaan, sulunya si Iwan itu sempat menjadi sebagai anak orang kaya pengusaha kerupuk kulit namun menjadi bangkrut karena difitnah kulit yang ada di kerupuknya bukan kulit sapi tapi lulit imitasi. Namun walau begitu Opik tetap mau mengobrol sama si Iwan walaupun sebentar karena Opik suka merasa kasihan sama si Iwan.

"pik mau kemana, sini dulu atuh kita ngobrol-ngobrol dulu."

"hayu wan lah mau ngobrol apa."

"yaa ngobrol apa aja atuh pik siapa tau lagi ngobrol sayah dapet kerjaan."

"okey wan kalau begitu, kamu sekarang sudah dapet kerjaan."

"wah yang bener pik, pekerjaan apakah gerangan?"

"ini wan tolong kirimin beras ke rumahnya pak haji harun."

"aduh pik kirain kerjaan apa, kalo cuma ngangkut beras mah mending sama kamu saja pik, saya mah mending nganggur lagi aja deh."

"okey kalau kamu gak mau berarti saya harus segera ngirim beras ini, semoga kamu cepat dapat jodoh...eh pekerjaan...bye!"

"okey pik terima kasih atas semua do'anya...bye!"

Lalu Opik berlalu dari Iwan sambil memanggul karung beras, walaupun terasa berat Opik berharap bisa bertemu dengan anaknya pak haji Harun yang juga seorang mahasiswi namanya Siti, gara-gara sering disuruh mengirim beras ke rumah pak haji Harun maka dengan itu Opik juga tidak sengaja jadi sering bertemu dengan Siti, dari situlah Opik mulai tertarik sama Siti, tapi di sisi lain Siti sebenarnya tidak tertarik sama Opik hanya kagum dengan kekuatannya memanggul karung beras, sebenarnya Siti lebih tertarik sama si Iwan yang lebih ganteng daripada Opik, tapi karena menganggur Siti tidak jadi tertarikya, tapi akhirnya Siti tidak tertarik pada keduanya.

"assalamu'alaikum pak haji...ini berasnya."

"wa'alaikumsalam...eh pik cepet sekali datangnya, baru saja bapak telepon ke bapakmu nanyain ko opik belum sampai."

"iyah maap pak saya tadi diajak ngobrol dulu sama si iwan jadi agak terlambat tapi lumayan cepat lah pak segini mah."

"iyah gak apa apa pik yang penting berasnya selamat, oh iya pik tolong sampaikan sama bapakmu pak haji mengundang untuk hadir nanti malam dirumah bapak."

"oh baik pak, tapi kalau boleh tau ada acara apa pak?"

"hehe...kamu mau tau aja atau mau tau bangeuts pik?"

"mau tau bangets pak."

"jadi begini pik bapak itu nanti malam mau mengadakan syukuran, yaa semacam lamaran gitu pik."

"apa pak haji???"

"lamaran pik lamaraaann."

"siapa yang mau dilamar pak, tolong jujur sama saya pak!"

"yaa si siti pik, memangnya kenapa pik kok kamu kaget begitu??"

"haaah siti???"

"iyaa siti pik sitiii, kamu kenapa pik??"

"gak apa-apa pak saya hanya senang mendengarnya, akhirnya siti dilamar juga."

"iya terimakasih pik kalau kamu ikut senang, do'akan saja biar semuanya lancar, ngomong-ngomong kamu sudah punya calon belum?"

"yaaa ada sih pak."

"namanya siapa pik?"

"ah malu pak."

"ah kamu pake malu segala kaya kesiapa saja, ayo siapa namanya?"

"namanya siti pak."

"apa, siapa pik???"

"siti pak sitiii."

"maksud kamu siti yang mana pik??"
"yaaa siti calon saya pak, bukan siti anak bapak, memangnya yang namanya siti cuma anak bapak saja."

"gak pik bapak cuma kaget saja dengarnya."

"iya saya juga sedih pak, siti calon saya mau nikah sama orang lain."

"hah, ko kejadiannya hampir bersamaan pik?"

"iya pak makanya tadi saya kaget banget."

"ooh yaa yaa bapak ngerti ngerti, sabar ya pik, semoga kamu dapat yang terbaik, ya sudah nanti malam kamu sama bapakmu datang kerumah bapak."

"ah ga pak terimakasih pak itu kan acara orang tua semua, kalau begitu saya pergi kuliah dulu pak, mari."

"iya iya pik hati hati dijalan yah."

Lalu kemudian Opik dengan semangat yang mulai memudar melangkahkan kakinya ke kampus, disepanjang jalan Opik terus melamun merasa tidak menyangka kalau Siti akan dilamar dan kemungkinan besar akan menikah, Opik benar-benar tidak menyangka belum juga mengungkapkan perasaannya eh malah sudah dilamar duluan, belum juga jadian sudah putus. Tapi Opik move on dan pertunjukan harus terus berjalan (the show must go on) dan kuliah harus diselesaikan dengan cum laude, ingin menangis tapi tidak bisa karena sering berlatih silat, ingin terbang sungguh tidak mungkin karena Opik bukan superman.



03 Juni 2014

INDONESIA MEMILIH

Okey kita akan memilih presiden, hah kita? Lo aja kelles...kenapa yah mau milih presiden aja kaya mau milih apaaa gitu, tapi gak apa-apa lah sudah takdirnya negara kita seperti ini dan seperti itu. Kalau di sebut Indonesia akan memilih itu benar tapi kurang tepat juga karena kalau menyebut kata Indonesia itu berarti seluruh warga negara Indonesia akan memilih, terus bagaimana dengan yang golput ? Nah berarti mungkin yang tepat adalah "Indonesia akan mengadakan pemilihan umum presiden yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil"  *terasa agak panjang sekali yah...?? Dan yang paling paling tepat untuk kalimat Indonesia Memilih adalah ada pada program acara televisi -- > Indonesian Idol, kenapa Indonesian Idol?? Yaa...kalian yang sering nonton acara itu pasti inget sama kata-kata host nya ( Daniel Mananta ) sebelum membacakan hasil perolehan suara, do'i sering ngomong gini

"INDONESIA MEMILIH!!!"

Dan selamat untuk Nowela yang sudah terpilih untuk memimpin Indonesian Idol... Horeee...horeee...