12 Maret 2010

IDEALISME ADALAH KENIKMATAN

Sebagai manusia tentu mempunyai suatu keinginan yang dirasa nyaman dan pantas untuk dirinya, paling tidak untuk dinikmati oleh dirinya sendiri, dengan mengabaikan atau katakanlah tidak peduli terhadap segala penilaian dan pandangan orang lain. Namun tidak jarang pula apa-apa yang kita sukai dan kita kerjakan sesuka kita (terutama dalam berkarya), mendapat respon yang baik dari sebagian orang yang secara kebetulan memang menyukainya juga, itulah mungkin idealisme, sebuah perwujudan dari kehendak hati nurani yang di tuangkan kedalam berbagai bentuk dan ekspresi, tanpa adanya intervensi pihak luar, tidak terikat oleh aturan, selalu berbeda dengan keadaan yang sudah ada dan hanya terekspos oleh sebagian kecil massa baik perorangan maupun sebuah komunitas.

Adapun produk yang dihasilkan dari idealisme tidaklah monoton, variatif dan malah cenderung dan (menurut penulis) tidak membosankan. Idealisme diibaratkan pula sebagai eksprersi dari pemikiran dan curahan hati, maka ketika prosesnya berjalan hingga menjadi sebuah karya ada suatu kenikmatan tersendiri, berjalan mengalir apa adanya. Bisa kita bedakan, contohnya sebuah lukisan yang idealis dengan lukisan yang tidak idealis. Kadang lukisan idealis tidak terlalu mempertimbangkan aturan atau kaidah dalam melukis, komposisi dan yang menjadi objek lukisannya adalah apa yang sedang diinginkan baik realitas maupun imajiner, terkadang kritis dan terkadang pula mengesampingkan sejenak nilai-nilai estetis, akan tetapi tidak mengurangi maknanya sendiri. Dari sinilah titik kenikmatan bagi si pelukisnya, bebas dan tanpa adanya tuntutan ini dan itu, tidak peduli karyanya akan menjual atau tidak.

Begitu pula dalam hal musik, idealisme biasanya selalu dijadikan sandaran paling mendasar oleh musisi itu sendiri, baik dalam ranah independent ( yang sudah jelas sangat idealis) maupun ranah mainstream ( walaupun terkadang idelaismenya harus sedikit berkompromi dengan pemilik modal karena untuk kepentingan pasar ). Idealis dalam bermusik sering disebut juga sebuah kejujuran (dan juga kenikmatan ), terutama kejujuran dalam segi musikalitas itu sendiri, musiknya akan mengarah kemana dan akan menjadi apa itu tidak menjadi persoalan (kecuali jika memang untuk di konsumsi oleh khalayak banyak, biasanya ada banyak hal yang harus dipikirkan dari segi teknis dan non teknisnya), karena ketika sebuah karya musik sudah tercipta secara utuh oleh musisi, maka bentuk karya itulah yang telah memalui proses pemikirannya berdasarkan kemampuannya (mengenai adanya influence dari musik lain biasanya adalah sebagai bentuk referensi dan acuan saja). Akhirnya idealisme (khususnya musik) adalah tentang rasa dan cara pandang secara pribadi yang kemudian dituangkan kedalam sebuah karya (musik) yang merupakan salah satu media untuk menyampaikan segala pemikirannya, tentunya secara jujur dan nikmat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar