23 November 2016

Bandung Online Transportation

Gak tau mesti ngasih headline apa di tulisan ini, maksudnya mah mau mengungkapkan sedikit tentang keadaan kendaraan transportasi berbasis online khususnya di Bandung, tapi yang kepikirannya itu, mungkin terkesan sok mewakili Bandung, tapi yaa sudahlah pokonya mah gitu weh lah...

Denger - denger kabar dari temen hari ini katanya ada demo para rider ojek online, entah apa yang ingin di demokannya tapi yang jelas ini sudah ke sekian kalinya para rider ojek online itu berdemo. Saya enggak mau su'udzon sama apa yang melatarbelakangi demo para rider ini, tapi kalau saya pengen menyimpulkan pake bahasa kerennya, inilah yang dinamai dengan kedinamisan, walaupun riak - riaknya sesekali tapi ini sudah menandakan adanya pertumbuhan yang dari hari ke hari makin terlihat pergerakannya dan keterbukaannya. Dalam satu kesempatan ketika saya pergi ke ibukota, saya perhatikan di jalan raya dan apa yang saya lihat luar biasa, apalagi ketika di stopan, dijajaran RHK (Ruang Henti Kendaraan) banyak banget itu si ojek online dari berbagai operator dan kelihatan kontras banget karena di Jakarta itu para rider nya (walaupun masih ada sedikit pro kontra) tanpa malu - malu dan tanpa rasa was - was mereka udah pake seragam lengkap.

Ngeliatin suasana itu saya jadi ngebayangin kalau seandainya di Bandung kaya gitu kayanya mah asik tuh para ojek - ojek online keliatan lalu lalang di jalanan, pake seragam lengkap, persingannya sehat, terus udah gak ada lagi yang pasang spanduk atau banner yang berisi boikot - boikot terhadap para rider ojek online itu, bukan bermaksud untuk membela ojek online tapi ini zamannya memang seperti ini, percuma juga kayanya mencegah teknologi, toh teknologi itu mati satu tumbuh sejuta. Pada awalnya saya juga ngerasa kalau keadaan ini bisa bikin nggak fair , tapi saya yakin semuanya bisa berjalan beriringan dan berdampingan, kalau aturan pemerintah kurang bisa diterima, yaa seenggaknya bikin aturan bersama lah yang lebih mengutamakan rasa kekeluargaan, itu semata - mata biar terjadi prinsip saling menguntungkan, yang konvensional menyambut baik hadirnya inovasi kebaruan teknologi transportasi ini, yang sudah menjalani teknologi ini menghormati yang masih konvensional.

Yaa begitulah kaka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar