26 Januari 2010

HAPPY, CONFUSE!

Manakala kita mendapat pinjaman uang, tentulah bahagia karena bisa menyambung hidup.

Namun membingungkan di kemudian untuk membayar.

Ketika tetangga memberi semangkuk penuh sup ayam buatannya, tentunya kita bahagia karena tiba-tiba saja mendapat makanan yang istimewa.

Namun membingungkan dikemudian, ketika akan dikembalikan, akan diisi dengan apa mangkuk tetangganya itu. Karena tidak bisa membuat masakan yang lebih enak dari masakan tetangganya itu.

Mendapatkan gaji di awal bulan sangatlah membahagiakan.

Tapi bagi sebagian yang menerimanya membingungkan, karena harus “terima kasih”

Terima gaji lalu dikasihkan kepada barang-barang serba kredit.

Maka habislah gajinya.

Pastilah membahagiakan manakala seseorang terpilih menjadi orang terpandang.

Tapi bagi sebagian orang ternyata membingungkan, karena melihat kelakuannya harus memicingkan mata.

Sungguh senang melihat seseorang yang bersahaja,mempunyai pekerjaan yang biasa dan dengan jebatan yang biasa-biasa pula dan mempunyai keluarga yang bahagia.

Namun sedikit membingungkan tatkala melihat isi rumahnya penuh dengan barang-barang mewah dan berjejer mobil yang harganya wah.

Alangkah senang dan membahagiakannya melihat angka-angka statistik yang menunjukkan angka pengangguran dan kemiskinan menurun.

Tapi lagi-lagi membingungkan dari mana angka-angka itu didapat? Apakah dari acara-acara reality show yang sukses membantu banyak kaum tak berpunya? Apakah seringnya digelar acara-acara bursa kerja?

Maka berbahagialah sekalipun keadaan membingungkan.

Dan nikmatilah sesuatu yang membingungkan itu dengan rasa bahagia.

Bandung, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar